Rabu, 24 Juli 2013

spek mio 200cc by RGS_KRP racing



Beruntung kami atas kehadiran Kirpo . Ilmu setting motor yang dia miliki kita tambahi dengan ilmu modifikasi mesin balap, hasilnya adalah sebuah kreasi mesin balap yang bisa diandalkan…
Paketan mesin matic untuk pertama kalinya di request menjadi pacuan kebut lurus hadir di drag race banjarnegara. Meski untuk yang pertama, namun tidak menjadikan kami gagap dalam mengerjakannya. Selama ada buku panduan modifikasi mesin, dan banyak ilmu korek mio kami semenjak dahulu sebagai referensi. Ilmu terpenting utamanya adalah, meningkatkan tenaga mio di putaran atas. Atau hasil pembelajaran dari ilmu bore up mio. Dan banyak sejarah perjalanan kita modifikasi bore up baik dengan blok bore up tdr , maupun dari hasil kreasi sendiri.
Indahnya mengenang hasil karya, demi keyakinan pelanggan bahwa kami mampu membuat mesin korek harian matic yang agak mantap tidak tanggung-tanggung langsung kami praktik kan di dunia balap. Berikut contekannya…
Dari dalam cranckase, kruk as di stroke up , dijadikan langkah 62mm, dengan coneccting rod OEM dimaksudkan meningkatkan torsi basic lebih signifikan. Dari sini bisa dibaca bahwa konseptasi piston yang akan diusung tak lebih dari 64mm. Karena dari perhitungan volume, bisa dideterminasi volume silinder 199cc, mantap! Passs susunya eh.. pas cc nya hahaha.
Pilihan piston jatuh kepada honda tiger, alasannya, ya murah meriah – bisa dibuat kencang! hehehe… Katup kepala silinder langsung dilengserkan dan diganti katup bajaj pulsar 200 cc, kenapa? Karena batang stem lebih kecil, otomatis lebih ringan, harapannya kinerja mesin lebih ringan dan tidak perlu pakai pir klep yang bagus (baca : mahal). Pir klep standardnya mampu…

Piston tiger dibubut hingga dum 3 mm
Noken as papasan tidak berarti asal-asal an, teringat pada test cam kita yang dibantu mas Irawan, mahasiswa ITS , yang agak “gila” mengeluarkan banyak biaya untuk bore up di RAT dan membeli semua noken as hingga merk SPS Thailand dipakai untuk tolak ukur di meja dynotest. Ternyata ketemu profil yang paling pas diambil dari noken as kawahara yang dimodifikasi ulang untuk menambah lifternya. Buka tutup cam di hajar pada 64 setelah tmb, dan 30 sebelum tma. Durasi di 274 derajat tak lengkap tanpa angkatan klep setinggi 9mm. Memang angka ini masih dalam tahap coba-coba, kemungkinan akan ditingkatkan hingga lift 10mm, dengan durasi 70/40, tapi pakai rocker arm roller… Hehehe tunggu saja kedepannya :)

noken as baru roller cam, belum terpasang hehehe
Porting digeser dan dibesarkan sesuai patokan klep buang. Intake manifold tetap standar bawaan mio, hanya karburator diganti dengan keihin pe28mm khusus yang dijetting ulang oleh RAT. Hehehe… gak mau kalah sama sudco :p Langusung ditancapkan pilot jet bawaan karburator pj34mm dan main jet dari karburator pe24mm. Joss…
Pengapian mengusung total loss DC – System, dengan cdi jupiter BRT Dualband dipercaya lebih galak dalam mengail rpm , dan koil Yamaha YZ 125 demi mencapai pembakaran yang sempurna. Knalpot mengandalkan dari bahan stainless yang dipercaya lebih baik dalam mengatur panas gas buang, ukuran kita percayakan cak sahek untuk membuat pipa sebesar 30mm. Hehehe… Hitungannya lebih mirip-mirip sport 4tak 200cc.

piston tiger dibubut hingga dome 3mm
Hasilnya,  Bimo Orlando dari banjarnegara, final matic 200cc kejurda jawa tengah bisa merangsek no.7 disyukuri saja , toh mesin memang baru nyala dan belum sempat melakukan banyak setting dan eksperimentasi. Timer bersih motor masih 8.0 detik, karena dipotong reaksi pebalap yang lambat, hampir 0,.2 detik. Serta dilihat dari tempat start roda belakang masih banyak sliding, meski sudah memakai karet IRC eatmydust, mungkin lupa kurang di burn out.
Tapi mungkin memang Allah maha adil, jika langsung juara, biasanya jatuhnya juga cepat. Sedangkan bila naiknya perlahan, niscaya akan awet bertahan menjadi juara. Meski timing handphone di jalan raya sudah bisa kepala 7 koma besar, disyukuri aja meski belum keluar gambarnya :) Namanya juga proyek sang joki yang ingin sehebat eko kodok… jadi kudu belajar memahami mesin juga… Ke depannya tentu kami bisa menerima order mesin lagi yang lebih JOSSS…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

After the rain in the afternoon

I don’t know what’s been thinking right now  Life is sucks Just go to hell  But i still happy with all of this   Maybe life is a joke for me...